Content

Para Pejuang Ijen







        Matahari belum tampak dari persembunyiannya, namun langkah-langkah para pencari belerang di Kawah Ijen telah terlihat. Alam memang selalu memberikan manfaat bagi seluruh manusia. Begitu juga kawah Ijen yang terletak di antara kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi yang hasil alamnya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Setiap hari para buruh angkut belerang ini, harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer dengan beban 80 kg di pundaknya, belum lagi ditambah kondisi jalan yang naik turun.
         Uhuk-uhuk..terdengar suara batuk dari para penambang tersebut. Mereka terlihat rela mengorbankan saluran pernapasannya untuk diserang gas beracun yang dikeluarkan dari asap belerang demi sesuap nasi. Hanya dengan kain basah, mereka melindungi saluran pernapasannya. Bagi buruh-buruh tersebut faktor ekonomi lebih penting daripada kondisi kesehatan. “Saya sih bisa aja mengangkut beban sekali jalan 100 kilogram, tapi kalau nanti saya sudah tua, saya nggak bisa kerja lagi, badan saya sudah sakit-sakitan”, ujar seorang penambang di Ijen. Biasanya, mereka bisa mengangkut hingga 240 kilogram dengan 3 kali angkutan. Walaupun hasil dari jerih payah mereka hanya dihargai Rp. 600/ kilogram, namun mereka merasa senang karena masih dapat menyambung hidup.

Foto dan Teks oleh Handika Rizki Rahardwipa

0 comments: